Sabtu, 25 Juni 2011

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP ACER ASPIRE DI KOTA SURABAYA

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
    Dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat saat ini perusahaan perlu memanfaatkan sumber dayanya dengan optimal, termasuk berusaha menciptakan atau melakukan rekayasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, misalnya melalui citra merek produknya. Fenomena tersebut dapat dilihat dari kondisi persaingan saat ini yang terjadi pada produk laptop. Keanekaragaman produk laptop yang ada pada saat ini mendorong konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria sebuah produk laptop yang ideal.
       Kompetisi tersebut akan terus berlanjut karena beberapa merek baru terus bermunculan dengan berbagai macam varian seperti: HP, Dell, Toshiba, Asus, dll. Hal tersebut juga dibuktikan dengan penguasaan pangsa pasar (market share) pada produk laptop.

1.2. Perumusan Masalah
     Berdasarkan hal tersebut, masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah “ faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada produk laptop merek Acer Aspire ?” Dari masalah penelitian tersebut dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Citra Merek terhadap keputusan pembelian konsumen?
2. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian 
      Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :
1. Pengaruh Citra Merek terhadap keputusan pembelian konsumen.
2. Pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian konsumen.


TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prilaku Konsumen
       Menurut Setiadi (2003) studi mengenai perilaku konsumen akan menghasilkan tiga informasi penting antara lain :
     1. Orientasi pandang konsumen (A cconsumer orientation).
     2. Berbagai fakta tentang perilaku berbelanja (Facts about buying behavior).
     3. Konsep yang memberi acuan pada proses berpikirnya manusia dalam berkeputusan
        (Theories to guide the thinking process).

2.2. Keputusan Pembelian
       Kotler (2000) menyebutkan bahwa keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Dimensi untuk mengukur keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen antara lain (Sutisna, 2003) :
1. Benefit Association
    Kriteria benefit association menyatakan bahwa konsumen menemukan manfaat dari produk yang         akan dibeli dan menghubungkannya dengan karakteristik merek.
2. Frekuensi pembelian
    Ketika konsumen membeli produk tertentu dan ia merasa puas dengan kinerja produk tersebut, maka ia akan sering membeli kembali produk tersebut kapanpun ia membutuhkannya.

2.3. Citra Merek (Brand Image)
       Merek menjadi tanda pengenal bagi penjual atau pembuat suatu produk atau jasa. Menurut Kotler (2005), merek adalah suatu simbol rumit yang dapat menyampaikan hingga enam tingkat pengertian sebagai berikut :
  1. Atribut : suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
  2. Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.
  3. Nilai : suatu merek juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
  4. Budaya : suatu merek mungkin juga melambangkan budaya tertentu
  5. Kepribadian : suatu merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.
  6. Pemakai : suatu merek menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan suatu produk.

2.3.1. Hubungan Citra Merek dengan Keputusan Pembelian
         Wicaksono (2007) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam keputusan pembelian. Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi:
a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk.
c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.
         Penciptakan kesan menjadi salah satu karateristik dasar dalam orientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk (Aaker dalam Vranesevic, 2003).

2.4. Kualitas Produk
       Kottler (2000) menyatakan bahwa pencapaian kualitas yang baik bagi suatu perusahaan dibutuhkan beberapa ukuran untuk merumuskan kebujakan mengenai kualitas produk yaitu :
1. Fungsi barang
    Mempengaruhi kepuasan konsumen, maka harus memeproduksi barang yang mutunya sesuai dengan fungsi serta kegunaanya, daya tahanya, peralatanya dan kepercayaanya.
2. Wujud luar seperti bentuk, warna dan susunanya
    Bila wujud luar dari barang tersebut tidak menarik meskipun kualitas barangnya baik maka belum tentu konsumen tertarik.
3. Biaya barang
    Pada umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan mutu suatu barang tersebut.
       Menurut giffen (2002) ada beberapa tahapan untuk mengelola kualitas suatu produk :
1. Perencanaan Kualitas
2. Mengorganisasi Untuk Kualitas
3. Pengarahan Untuk Kualitas
4. Pengendalian Untuk Kualitas

2.4.1. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian
         Suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk tersebut dimana pada akhirnya hal tersebut membentu perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena akan berpengaruh pada keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Melihat hal tersebut pada akhirnya akan dapat ditarik suatu kesimpulan untuk dijadikan suatu hipotesis bahwa kualitas
produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.
.
2.5. Kerangka Pemikiran
      Kerangka penelitian ini menggambarkan pengaruh dua variabel independen yaitu citra merek dan kualitas produk terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian dalam membeli suatu produk laptop merek Acer Aspire .

2.6. Hipotesis
Atas dasar pertimbangan di dalam rumusan masalah, maka hipotesis yang penulis kemukakan adalah
H1   :  Citra merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y)
H2   :  Kualitas produk (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y)


METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi

      Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada masyarakat di kota Surabaya yang memakai produk laptop merek Acer Aspire. Karena populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh orang yang menggunakan laptop merek Acer Aspire di kota Surabaya jumlahnya sangat banyak, maka dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini. 

3.2.2 Sampel
       Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling. Pada teknik ini peneliti memilih sampel purposif bertujuan secara subjektif.

3.3 Teknik Analisis Data
      Setelah data dari kuesioner terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data untuk menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari data mentah yang terkumpul.
3.3.1 Analisis Kualitatif
        Analisis kualitatif berguna dalam menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa, kemudian dikaitkan dengan data-data lain.
3.3.2 Analisis Kuantitatif
        Menurut Hermawan (1992) pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui tahapan–tahapan sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memilih dan mengambil data yang diperlukan serta membuang data yang dianggap tidak diperlukan untuk memudahkan perhitungan dalam penyajian hipotesis.
b. Coding, yaitu kegiatan memberikan tanda berupa angka pada jawaban responden yang diterima. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan jawaban.
c. Scoring, yaitu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang berupa angka–angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan hipotesis.
        Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan oleh konsumen kemudian diberi skor dengan mengacu pada pengukuran data interval (interval scale), yaitu dengan teknik agree-disagree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju–tidak setuju dalam berbagai rentang nilai (Ferdinand, 2006). Urutan skala terdiri dari :
1) Angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 10 (Sangat Setuju) untuk semua variabel.
2) Skala 1-10 untuk memudahkan responden dalam memberikan penilaian atas pertanyaan yang diajukan.
3) Tabulasi, yaitu suatu kegiatan pengelompokkan atas jawaban–jawaban yang dilakukan secara teliti dan teratur , kemudian data tersebut dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang bermanfaat dan berdasarkan tabel ini pula akan dipakai untuk membuat data tabel yang berguna untuk mendapatkan hubungan atas variabel yang ada.
Uji Validitas
       Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkkan nilai r hitung (nilai Corrected Item - Total Correlation pada output Cronbach Alpha) dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n - k, dalam hal ini n merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100 - 3 = 97, dengan df = 97 dan alpha = 0,05 didapat r tabel dengan uji dua sisi = 0,198. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2007). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat signifikansi 0,05 maka r tabel pada penelitian ini adalah: r (0,05 ; 100 - 3 = 97) => 0,198. Bila: r hitung > r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. r hitung < r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji Reliabilitas
      Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran satu kali, dimana pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnyam dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dengan SPSS dapat diukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
    Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun normal probability plot. Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

b. Uji Asumsi Multikolinieritas
    Uji asumsi ini bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pedoman model regresi yang bebas multikol, yaitu:
-  Mempunyai angka tolerance mendekati angka 1
-  Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1
    Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2007 : 96).
c. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
    Cara mendeteksinya adalah dengan cara melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antar SRESID dan ZPRED dalam sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y.Pred – Y.Sesungguhnya) yang telah distudentized analisisnya.
Analisis Regresi Berganda
      Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen laptop merek Acer Aspire. Persamaan regresi linier berganda adalah :
        Y = b1X1 + b2X2
Dimana,
Y   = keputusan pembelian.
b1 = koefisien regresi dari citra merek
b2 = koefisien regresi dari kualitas produk
X1 = citra merek
X2 = kualitas produk

Uji Goodness of Fit
1. Uji F
    Pengujian hipotesis dengan statistik F dapat dilakukan dengan membendingkan  nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nila F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha.
a. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test, yaitu:
    H0 : b1 = b2 = 0
   Artinya: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu citra
   merek (X1), dan kualitas produk (X2) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu
   keputusan pembelian (Y).
   Ha : b1− b2 > 0
2. Uji t
    Uji t statistik untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara parsial dengan mengasumsikan bahwa variabel lain dianggap konstan.
Adapun tahap pengujiannya adalah :
a. Penentuan besarnya t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat kebebasan
    Taraf signifikansi = 5 % (0,05)
    Derajat kebebasan = (n-1-k)
b. Menentukan kriteria pengujian
    Bila t hitung > t tabel, maka Ho dinyatakan ditolak. Artinya ada pengaruh positif antara x (citra merek dan kualitas produk) dengan variabel y (keputusan pembelian)
    Bila t hitung < t tabel, maka Ho dinyatakan diterima. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel x (citra merek dan kualitas produk ) dengan variabel y (keputusan pembelian)

Uji Determinasi (R2)
      Menurut Rietveld dan Sunaryanto (Sudarmanto, 2005) apabila ingin melihat pengaruh penampilan suatu peubah dalam suatu persamaan regresi, maka lebih baik dilihat pengaruhnya terhadap Adjusted R Square daripada hanya terhadap R Square-nya saja. Sudarmanto (2005) menyatakan bahwa Adjusted R Square menunjukkan pada besarnya R Square yang telah disesuaikan, yaitu R2 yang telah dibebaskan dari pengaruh derajat bebas, sehingga benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya.

KESIMPULAN

      Berdasarkan analisis data, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Variabel kualitas produk memiliki pengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian konsumen dibandingkan variabel citra merek dengan hasil regresi sebesar 0,559. Selanjutnya pengaruh variabel lainnya citra merek adalah sebesar 0,250. 
2. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa citra merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti citra merek merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer Aspire.
3. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa kualitas produk (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer Aspire. 
4. Variasi keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel citra merek dan kualitas produk sebesar 57,7% , sedangkan sisanya 42,3% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.
5.2 Saran
     Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian pada produk Acer Aspiremaka dapat direkomendasikan saran sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk laptop Acer Aspire dengan mengadakan berbagai uji desain produk dan fitur-fitur sebelum sampai ke tangan konsumen.
2. Bagi penelitian selanjutnya hal yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan yaitu dikarenakan kemampuan prediksi dari 2 variabel independen terhadap keputusan pembelian sebesar 76,6%, sedangkan sisanya 23,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model regresi. Maka bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian produk laptop Acer Aspire.
3. Selain alternatif diatas, hendaknya penelitian mendatang menggunakan jenis produk Acer lainnya dan tidak hanya laptop merek Acer Aspire sehingga dapat mengungkapkan gambaran yang lebih jelas mengenai merek Acer.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. A. 1996. Building Strong Brands. New York: The Free Press.
Dajan, Anto. 1996. Pengantar Metode statistik Jilid II. Jakarta. BP3ES
Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan  Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, Darmadi,  dkk,  2004.  Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas  dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Engel, James F. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara.  Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hossain, Enayet. 2007. “An Evaluation of Brand Image, Product attributes and Perceived Quality  of  a  Selected  Consumer  Non-durable  Product”,  Administration  and Management review, Vol.19, No.2
Humdiana.  2005.  ”Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Pada Produk Rokok Merek Djarum Black.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.12, No.1, h.42-59
Husein Umar, 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Kertajaya, Hermawan  dkk,  2004, Marketing  on Venus,  Jakarta:  PT. Gramedia  Pustaka Utama.
Kotler,  Phillip.  2000.  Manajemen  Pemasaran.  Edisi  Milenium.  Jakarta:  PT.  Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Phillip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid I (edisi Bahasa Indonesia). Jakarta: PT Prenhalindo Indonesia.
Kotler, Phillip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid  II  (edisi Bahasa  Indonesia).  Jakarta: PT Prenhalindo Indonesia.
Kotler,  Phillip.  2005.  Manajemen  Pemasaran.  Jilid  1.  Jakarta:  PT  Indeks  Kelompok Gramedia.
Lindawati, 2005,  “Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Konsumen, dan Asosiasi Merek dalam  Ekstensi  Merek  Pada  Produk  Merek  LIFEBUOY  di  Surabaya”,  Jurnal  Sains Pemasaran Indonesia, Vol.IV, No.1, p.47-70
Farrah, Zatul dan Fajrianthi. 2005. “Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen”, INSAN, Vol.7, No.3
Ferdinand,  Augusty.  2006. Metode  Penelitian Manajemen,  Semarang:  Badan  Penerbit Universitas Diponegoro.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.
Setyaji, Wahyu B.   2008. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Perceived Quality, dan  Iklan Terhadap  Keputusan  Pembelian  Shampoo  Sunsilk  di  Kota  Semarang”,  Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Simamora,  Bilson.    2003.    “Pemasaran  Dengan  Hati”,  Jurnal  Ekonomi  Perusahaan, Vol.10, No.2
Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda. Yogyakarta:   Graha Ilmu.
Sugiyono.  2001.  Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabe.
Sutisna.  2003. Perilaku Konsumen  dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Swastha,  Basu  dan  Hani  Handoko.  1987. Manajemen  Pemasaran  :  Analisis  Perilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE.
Swastha, Basu.  2002.  Azas-azas Marketing.  Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2001.  Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. 
Ulinnuha,  Muhammad,  2008.  “Analisis  Pengaruh  Brand  Equity  Terhadap  Keputusan Pembelian  Konsumen  Lensa  Kontak  X2  di  Semarang”,  Skrip Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Vranesevic,  Tihomir.  2003.    “The  effect  of  the  brand  on  perceived  quality of Food products”, British Food Journal, Vol.105, No.11, p.811-825
Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip.
Id. Wikipedia.org/wiki/Acer_%28perusahaan%29

1 komentar: